Kiwi (Actinidia deliciosa) merupakan buah
yang dikenal akan tampilannya yang eksotis, dengan bulu lembut di kulit
luarnya dan daging buah berwarna hijau terang. Meski identik dengan
Selandia Baru, buah ini sebenarnya berasal dari Tiongkok dan baru
disebarkan ke Selandia Baru pada awal abad ke-20.
Di
Indonesia sendiri, kiwi harus didatangkan dari negara lain sehingga
harganya termasuk mahal dan seringkali dianggap sebagai buah mewah.
Namun, tingginya harga kiwi ternyata sebanding dengan manfaat yang
dimilikinya.
Kiwi mengandung vitamin dan antioksidan berlimpah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Kandungan Gizi Buah Kiwi
Kiwi merupakan salah satu buah yang kaya akan vitamin C,
lebih dari 150% kebutuhan per hari. Kiwi pun termasuk sumber vitamin K,
E, dan serat pangan yang baik. Vitamin A, beta karoten, lutein,
zeaxanthin serta vitamin B kompleks seperti folat, riboflavin, niacin,
dan tiamin juga ditemukan dalam kiwi meski jumlahnya tidak sebanyak
vitamin C, K dan E.
Bagian daging buah dan kulit kiwi mengandung
flavonoid dan aktinidain, sedangkan bijinya dilengkapi dengan asam alfa
linolenat dan omega-3. Kiwi juga memiliki berbagai mineral dan
elektrolit seperti potasium, tembaga, kalsium, magnesium, fosfor, mangan, zat besi, dan seng.
Manfaat Buah Kiwi untuk Kesehatan
Tak
hanya memiliki daging buah lembut dan rasa yang segar, kiwi memiliki
beragam manfaat untuk kesehatan. Simak beragam manfaat kiwi berikut ini:
Sumber antioksidan
Kiwi menawarkan vitamin C dalam jumlah tinggi bersama dengan senyawa
polifenol dan karotenoid lain yang berfungsi sebagai antioksidan. Salah
satu penelitian menunjukkan bahwa kiwi memiliki kualitas antioksidan
yang lebih kuat daripada jeruk dan grapefruit. Berlimpahnya senyawa
fitokimia dalam kiwi membuatnya mampu melindungi DNA dalam sel dari
kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Konsumsi kiwi secara teratur dapat membantu memerangi infeksi dan kuman
penyebab penyakit berkat sifat anti mikroba dan anti funginya.
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kiwi dapat menahan serangan
berbagai patogen termasuk Staphylococcus aureus dan Staphyloccocus
pyogenes, serta mengurangi gejala demam, flu, dan ISPA.
Mencegah penggumpalan darah
Sebuah studi investigatif mengungkap jika ekstrak kiwi dapat membantu
mencegah penggumpalan darah. Konsumsi dua hingga tiga buah kiwi setiap
hari selama 28 hari membantu mengurangi agregasi keping darah hingga 18%
dan kadar trigliserida hingga 15%. Efek fibronolitik ini juga membantu
mencegah terjadinya tromboembolik dan gangguan kardiak seperti
aterosklerosis pada pembuluh darah.
Menurunkan hipertensi, risiko stroke, dan serangan jantung
Kiwi berpotensi mencegah penggumpalan pada pembuluh darah dan
melindungi tubuh dari serangan jantung serta stroke. Penelitian
mengungkap jika sifat anti penggumpalan darah kiwi mirip dengan cara
kerja aspirin. Kiwi pun kaya akan potasium yang dapat mengontrol detak
jantung dan tekanan darah.
Penelitian dari Oslo University
Hospital bahkan mengungkap jika konsumsi kiwi tiga kali sehari dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi sedang lebih banyak
dibandingkan apel.
Membuat tidur lebih lelap
Kiwi merupakan sumber serotonin yang dapat membantu Anda tidur lebih
lelap. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kiwi secara teratur dapat
meningkatkan efisiensi dan total lama tidur, serta mencegah gangguan tidur. Kiwi juga termasuk buah dengan keseimbangan alkalin terbaik yang mempengaruhi kualitas tidur Anda.
Kiwi
memiliki banyak flavonoid bermanfaat seperti naringenin, quercetin,
rutin, katekin, dan epikatekin, yang memodulasi reseptor pemicu tidur
dan dianggap sebagai agen sedatif berbasis tanaman yang efektif. Kulit
kiwi juga dijadikan bahan pengembangan obat tidur alami yang potensial.
Meningkatkan penyerapan zat besi
Manfaat kiwi yang tak kalah penting adalah kemampuannya meningkatkan
penyerapan zat besi oleh tubuh. Vitamin C dan fitokimia lutein serta
zeaxanthin membantu mengingkatkan status zat besi dan mencegah
kekurangan zat besi. Studi komparatif antara kiwi dan pisang menunjukkan
bahwa konsumsi kiwi dan sereal kaya zat besi dapat meningkatkan status
zat besi dalam tubuh lebih baik daripada pisang.
Mencegah degenerasi makula dan katarak
Lutein dan zeaxanthin dalam kiwi juga sangat penting untuk menjaga
kesehatan mata. Bersama vitamin A yang dikandungnya, kiwi membantu
melindungi mata dari katarak, degenerasi makula, dan gangguan
penglihatan lainnya. Lutein juga mampu melindungi retina dari kerusakan
akibat cahaya. Salah satu penelitian mengungkap jika konsumsi 3 porsi
atau lebih buah-buahan per hari dapat menurunkan risiko terkena
degenerasi makula hingga 36%.
Menyehatkan pencernaan
Banyaknya serat dalam kiwi membantunya melancarkan pencernaan dan
menjaga kesehatan usus. Kiwi dapat meredakan konstipasi dengan
menstimulasi kerja usus besar. Kiwi dianggap memiliki kemampuan laksatif
alami berkat tingginya kandungan seratnya yang dapat melembutkan
makanan. Serat ini juga dapat melindungi membran mukosa dengan mengikat
dan mengurangi paparan senyawa penyebab kanker ke usus besar.
Penelitian
menunjukkan jika kiwi memiliki enzim proteoliktik yang mampu
meningkatkan pencernaan protein. Polisakaridanya membantu mencegah
adhesi enteropatogen dan menstimulasi bakteri probiotik dalam usus
besar. Ekstrak kiwi juga dapat meningkatkan produksi asam laktat
menghalangi perkembangan bakteri E. Coli dalam tubuh.
Baik dikonsumsi ibu hamil
Melimpahnya kandungan folat alami dalam kiwi membuatnya sangat baik
dikonsumsi oleh ibu hamil. Folat membantu mencegah terjadinya cacat
bawaan pada janin serta sangat penting untuk perkembangan otak dan
kognitif bayi. Kiwi pun dilengkapi nutrisi lain penting seperti vitamin
C, E, K, serta berbagai flavonoid yang penting untuk menjaga kesehatan
serta perkembangan ibu dan janin.
Merawat keindahan kulit
Kiwi membantu mempertahankan kesehatan dan kelembutan kulit
karena kemampuannya dalam mendukung proses sintesis kolagen. Kiwi juga
mengandung vitamin C lebih banyak dari jeruk yang membantu kulit tetap
kenyal dan mempercepat penyembuhan luka gores dan penipisan kulit.
Vitamin
E pada kiwi membantu mengurangi garis-garis halus dan keriput serta
menangkal efek negatif dari radiasi ultra violet. Antioksidan yang
dikandungnya juga sangat bermanfaat sebagai agen anti penuaan, mencegah
degenerasi dini, dan mempertahankan keremajaan kulit.
Menurunkan risiko kanker
Kiwi telah lama digunakan sebagai obat tradisional di Tiongkok dalam
pengobatan berbagai tipe kanker, termasuk kanker liver, payudara, perut,
dan paru-paru. Ekstrak kiwi diduga dapat mencegah proliferasi sel-sel
kanker dan melindungi DNA dari kerusakan.
Senyawa dalam kiwi
memiliki sifat sitotoksik untuk menghancurkan sel kanker berbahaya,
namun tidak mempengaruhi sel-sel normal dan sehat. Kiwi juga mengandung
fitokimia katekin yang membantu mengurangi toksisitas agen anti kanker
dengan menstimulasi proliferasi sum-sum tulang.
Menurunkan risiko diabetes
Meski memiliki rasa yang cukup manis, kiwi termasuk dalam buah berindeks glikemik rendah sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak kiwi secara teratur
membantu regulasi adipogenesis yang sangat penting dalam pencegahan
diabetes. Disfungsi jaringan adipose sangat berkaitan dengan
perkembangan resistensi insulin dan diabetes.
Mencegah penyakit degeneratif
Vitamin K dan antioksidan dalam kiwi membantu mencegah kerusakan
neuronal di otak penderita Alzheimer, didukung dengan kandungan senyawa
fisetin yang berpotensi menjaga kesehatan otak. Vitamin K juga penting
dalam meningkatkan massa tulang dengan mempercepat aktivitas
osteotropik, sedangkan lutein bermanfaat untuk melindungi dan
mempertahankan kesehatan sel.
No comments:
Post a Comment