Thursday, October 20, 2016

Manfaat Buah Kiwi untuk Kesehatan

Kiwi (Actinidia deliciosa) merupakan buah yang dikenal akan tampilannya yang eksotis, dengan bulu lembut di kulit luarnya dan daging buah berwarna hijau terang. Meski identik dengan Selandia Baru, buah ini sebenarnya berasal dari Tiongkok dan baru disebarkan ke Selandia Baru pada awal abad ke-20.

Di Indonesia sendiri, kiwi harus didatangkan dari negara lain sehingga harganya termasuk mahal dan seringkali dianggap sebagai buah mewah. Namun, tingginya harga kiwi ternyata sebanding dengan manfaat yang dimilikinya.

Kiwi mengandung vitamin dan antioksidan berlimpah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
 

Kandungan Gizi Buah Kiwi


Kiwi merupakan salah satu buah yang kaya akan vitamin C, lebih dari 150% kebutuhan per hari. Kiwi pun termasuk sumber vitamin K, E, dan serat pangan yang baik. Vitamin A, beta karoten, lutein, zeaxanthin serta vitamin B kompleks seperti folat, riboflavin, niacin, dan tiamin juga ditemukan dalam kiwi meski jumlahnya tidak sebanyak vitamin C, K dan E.

Bagian daging buah dan kulit kiwi mengandung flavonoid dan aktinidain, sedangkan bijinya dilengkapi dengan asam alfa linolenat dan omega-3. Kiwi juga memiliki berbagai mineral dan elektrolit seperti potasium, tembaga, kalsium, magnesium, fosfor, mangan, zat besi, dan seng.

Manfaat Buah Kiwi untuk Kesehatan


Tak hanya memiliki daging buah lembut dan rasa yang segar, kiwi memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Simak beragam manfaat kiwi berikut ini:

Sumber antioksidan
Kiwi menawarkan vitamin C dalam jumlah tinggi bersama dengan senyawa polifenol dan karotenoid lain yang berfungsi sebagai antioksidan. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa kiwi memiliki kualitas antioksidan yang lebih kuat daripada jeruk dan grapefruit. Berlimpahnya senyawa fitokimia dalam kiwi membuatnya mampu melindungi DNA dalam sel dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.

Meningkatkan daya tahan tubuh
Konsumsi kiwi secara teratur dapat membantu memerangi infeksi dan kuman penyebab penyakit berkat sifat anti mikroba dan anti funginya. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kiwi dapat menahan serangan berbagai patogen termasuk Staphylococcus aureus dan Staphyloccocus pyogenes, serta mengurangi gejala demam, flu, dan ISPA.


Mencegah penggumpalan darah
Sebuah studi investigatif mengungkap jika ekstrak kiwi dapat membantu mencegah penggumpalan darah. Konsumsi dua hingga tiga buah kiwi setiap hari selama 28 hari membantu mengurangi agregasi keping darah hingga 18% dan kadar trigliserida hingga 15%. Efek fibronolitik ini juga membantu mencegah terjadinya tromboembolik dan gangguan kardiak seperti aterosklerosis pada pembuluh darah.

Menurunkan hipertensi, risiko stroke, dan serangan jantung
Kiwi berpotensi mencegah penggumpalan pada pembuluh darah dan melindungi tubuh dari serangan jantung serta stroke. Penelitian mengungkap jika sifat anti penggumpalan darah kiwi mirip dengan cara kerja aspirin. Kiwi pun kaya akan potasium yang dapat mengontrol detak jantung dan tekanan darah.

Penelitian dari Oslo University Hospital bahkan mengungkap jika konsumsi kiwi tiga kali sehari dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi sedang lebih banyak dibandingkan apel.

Membuat tidur lebih lelap
Kiwi merupakan sumber serotonin yang dapat membantu Anda tidur lebih lelap. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kiwi secara teratur dapat meningkatkan efisiensi dan total lama tidur, serta mencegah gangguan tidur. Kiwi juga termasuk buah dengan keseimbangan alkalin terbaik yang mempengaruhi kualitas tidur Anda. 

Kiwi memiliki banyak flavonoid bermanfaat seperti naringenin, quercetin, rutin, katekin, dan epikatekin, yang memodulasi reseptor pemicu tidur dan dianggap sebagai agen sedatif berbasis tanaman yang efektif. Kulit kiwi juga dijadikan bahan pengembangan obat tidur alami yang potensial.

Meningkatkan penyerapan zat besi
Manfaat kiwi yang tak kalah penting adalah kemampuannya meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh. Vitamin C dan fitokimia lutein serta zeaxanthin membantu mengingkatkan status zat besi dan mencegah kekurangan zat besi. Studi komparatif antara kiwi dan pisang menunjukkan bahwa konsumsi kiwi dan sereal kaya zat besi dapat meningkatkan status zat besi dalam tubuh lebih baik daripada pisang.

Mencegah degenerasi makula dan katarak
Lutein dan zeaxanthin dalam kiwi juga sangat penting untuk menjaga kesehatan mata. Bersama vitamin A yang dikandungnya, kiwi membantu melindungi mata dari katarak, degenerasi makula, dan gangguan penglihatan lainnya. Lutein juga mampu melindungi retina dari kerusakan akibat cahaya. Salah satu penelitian mengungkap jika konsumsi 3 porsi atau lebih buah-buahan per hari dapat menurunkan risiko terkena degenerasi makula hingga 36%.

Menyehatkan pencernaan
Banyaknya serat dalam kiwi membantunya melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Kiwi dapat meredakan konstipasi dengan menstimulasi kerja usus besar. Kiwi dianggap memiliki kemampuan laksatif alami berkat tingginya kandungan seratnya yang dapat melembutkan makanan. Serat ini juga dapat melindungi membran mukosa dengan mengikat dan mengurangi paparan senyawa penyebab kanker ke usus besar.

Penelitian menunjukkan jika kiwi memiliki enzim proteoliktik yang mampu meningkatkan pencernaan protein. Polisakaridanya membantu mencegah adhesi enteropatogen dan menstimulasi bakteri probiotik dalam usus besar. Ekstrak kiwi juga dapat meningkatkan produksi asam laktat menghalangi perkembangan bakteri E. Coli dalam tubuh.

Baik dikonsumsi ibu hamil
Melimpahnya kandungan folat alami dalam kiwi membuatnya sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil. Folat membantu mencegah terjadinya cacat bawaan pada janin serta sangat penting untuk perkembangan otak dan kognitif bayi. Kiwi pun dilengkapi nutrisi lain penting seperti vitamin C, E, K, serta berbagai flavonoid yang penting untuk menjaga kesehatan serta perkembangan ibu dan janin.

Merawat keindahan kulit
Kiwi membantu mempertahankan kesehatan dan kelembutan kulit karena kemampuannya dalam mendukung proses sintesis kolagen. Kiwi juga mengandung vitamin C lebih banyak dari jeruk yang membantu kulit tetap kenyal dan mempercepat penyembuhan luka gores dan penipisan kulit.

Vitamin E pada kiwi membantu mengurangi garis-garis halus dan keriput serta menangkal efek negatif dari radiasi ultra violet. Antioksidan yang dikandungnya juga sangat bermanfaat sebagai agen anti penuaan, mencegah degenerasi dini, dan mempertahankan keremajaan kulit.

Menurunkan risiko kanker
Kiwi telah lama digunakan sebagai obat tradisional di Tiongkok dalam pengobatan berbagai tipe kanker, termasuk kanker liver, payudara, perut, dan paru-paru. Ekstrak kiwi diduga dapat mencegah proliferasi sel-sel kanker dan melindungi DNA dari kerusakan.

Senyawa dalam kiwi memiliki sifat sitotoksik untuk menghancurkan sel kanker berbahaya, namun tidak mempengaruhi sel-sel normal dan sehat. Kiwi juga mengandung fitokimia katekin yang membantu mengurangi toksisitas agen anti kanker dengan menstimulasi proliferasi sum-sum tulang.

Menurunkan risiko diabetes
Meski memiliki rasa yang cukup manis, kiwi termasuk dalam buah berindeks glikemik rendah sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak kiwi secara teratur membantu regulasi adipogenesis yang sangat penting dalam pencegahan diabetes. Disfungsi jaringan adipose sangat berkaitan dengan perkembangan resistensi insulin dan diabetes.

Mencegah penyakit degeneratif
Vitamin K dan antioksidan dalam kiwi membantu mencegah kerusakan neuronal di otak penderita Alzheimer, didukung dengan kandungan senyawa fisetin yang berpotensi menjaga kesehatan otak. Vitamin K juga penting dalam meningkatkan massa tulang dengan mempercepat aktivitas osteotropik, sedangkan lutein bermanfaat untuk melindungi dan mempertahankan kesehatan sel.


No comments:

Post a Comment